Tipe SMS yang 'Haram' Dikirim pada Si Dia
Di era teknologi informasi, telepon genggam menjadi bagian penting dalam hubungan percintaan. Saat mabuk asmara, jari-jari tangan seperti tak sabar untuk terus mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada pasangan.
Namun sebaiknya Anda berhati-hati agar tak terlalu sering mengirim SMS. "Jika terlalu sering, pria akan menjadi takut," ujar Arlene Krieger, seorang pakar hubungan. "Pria akan tertekan agar merespon dan segera membalas SMS-SMS Anda."
Ada beberapa SMS yang tabu dikirimkan agar hubungan tak memburuk dengan pria dambaan hati yang baru Anda kenal.
# Pada Kencan-kencan Awal
Sangat menggoda rasanya mengirimkan pesan singkat setelah beberapa kencan kali bersamanya sukses, tapi jangan terburu-buru. "Pria merasa dihantui karena Anda terlalu mengejar-ngejarnya," ungkap Psikolog Diana Kirschner, penulis buku Love in 90 Days.
# Saat Mabuk
Jangan mencoba mengirimkan SMS pada kenalan pria saat Anda mabuk, khususnya pesan yang meminta kalian segera bertemu. "Dia akan menganggap Anda wanita gampangan," terang Krieger.
# Saat Marah
Mengirim pesan pada puncak amarah, bagi sebagian pria dianggap sangat mengganggu. Di matanya, pesan singkat yang menanyakan alasan mengapa dia belum mengirim SMS kepada Anda menunjukkan Anda merasa tidak percaya diri. Hindari pula mengirim pesan singkat yang berisi Anda sedang menjalin hubungan dengan orang lain selain dengannya. "Anda akan sulit menarik kembali ucapan Anda (SMS)," ujarnya.
# Mencoba Bercanda
Candaan dalam bentuk non-verbal kerap dianggap sarkasme dan menunjukkan Anda seorang yang agresif. Seorang pria yang menerima SMS tentang tingkah konyolnya semalam mungkin berpikir Anda sedang mengenang tingkah lakunya saat mengirim SMS tersebut.
Jika telanjur mengirim SMS pada orang yang mungkin menjalin hubungan jangka panjang bersama Anda, tetaplah jalin komunikasi dengan cara itu. Tetapi komunikasi elektronik seperti percakapan telepon dan SMS mengurangi frekuensi tatap muka langsung. Lagipula, pria sangat menyukai Anda bercerita secara langsung, bukan sepotong demi sepotong lewat SMS.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar