7 Tanda si Dia Bukan Mr Right
WANITA sering bertanya-tanya kriteria pria idaman seperti apa untuk mereka jadikan pendamping hidup. Beberapa wanita mengatakan, mereka bisa tahu sifat serta karakter pria lewat kencan dan masa pacaran. Tapi, yakinkah Anda untuk meneruskannya ke jenjang pernikahan?
Jika kini Anda sedang mempertimbangkan sebuah komitmen jangka panjang atau pernikahan, sekarang saatnya untuk bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan sulit. Pertanyaan yang diulas Yahoo berikut bisa menjadi tanda-tanda yang mungkin menunjukkan dia bukanlah “the one” yang selama ini Anda cari. Apa saja?
Anda memiliki daftar hal-hal yang harus Anda berhenti lakukan/katakan/pakai jika ingin langgeng dengannya
Jika Anda terpaku dan menuruti kemauannya tanpa alasan masuk akal, sebaiknya pertimbangkan lagi. Sebab, proses pengenalan membutuhkan rasa empati satu sama lain. Dengan Anda menjadi diri sendiri, maka ia akan semakin mengenal kekurangan Anda. Bukan malah mencoba mengatur dan mengubah diri sesuai dengan jalan pikirannya.
Jika caranya mengatur hidup Anda terlalu jauh sehingga tidak ada lagi kenyamanan dan rasa empati, maka saatnya untuk menyelesaikan hubungan. Biarkan waktu memberi Anda kesempatan untuk bertemu dengan seorang pria yang dapat menerima kelemahan Anda, tanpa memaksakan harus berubah ketika Anda bersamanya.
Anda tidak percaya padanya
Cemburu dalam dosis kecil bisa menyehatkan hubungan Anda dan pasangan. Namun, jika kecemburuan itu sampai membuat Anda me-hacking e-mail account si dia, maka ada sesuatu yang sudah tidak sehat lagi. Jika ada sesuatu tentang dirinya yang membuat Anda tidak percaya dan terus menerus mencurigainya, maka mungkin saja dia tidak tepat untuk Anda.
Anda menghindari konflik apapun
Perdebatan itu sehat, bila dilakukan dengan benar dan tanpa tuduhan yang menjurus ke arah menghakimi. Dengan adanya pertengkaran dalam sebuah hubungan, Anda dan pasangan bisa semakin mengenal karakter lebih mendalam, misal bagaimana ketika sedang berada pada titik emosi, bagaimana belajar menerima kelebihan dan kekurangan, serta bagaimana caranya untuk membuka hati untuk memaafkan. Jika ia tipikal yang mengabaikan dan menggampangkan masalah, bisa jadi ia tidak berniat serius.
Bila sedang sedih, Anda mencari kenyamanan darinya
Bila Anda sedang dilanda kesedihan, Anda ingin berbagi cerita kepada pasangan dan menumpahkan kesedihan di bahunya, bukan malah mengunci diri di kamar mandi hingga ia tidak dapat melihat Anda dalam kondisi terpuruk. Mr Right harus dapat membuat Anda tersenyum, termasuk saat Anda sedang berlinang air mata. Kehadiran dia juga memberikan kenyamanan, ketenangan, dan bisa meredakan stres Anda.
Dia sedang berjuang akibat kecanduan
Dia manis. Dia menarik. Dia sangat mencintai Anda. Tapi, ia juga mencintai kebiasaan mengonsumsi alkohol atau berjudi. Jangan membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa Anda dapat mengubah kebiasaannya atau bahwa hubungan Anda akan menjadi cukup kuat untuk menahan rasa sakit yang diakibatkan kecanduan yang ia rasakan. Pecandu mungkin dapat berubah, tetapi dia akan melakukannya dengan caranya sendiri.
Anda tidak dapat benar-benar membayangkan dia akan menjadi ayah dari anak-anak Anda
Tanyakan diri sendiri: Apakah dia merupakan sosok orangtua yang hebat? Apakah dia bertanggung jawab secara finansial? Jika Anda ragu, ia mungkin bukan pria yang tepat. Walaupun ia terlihat hebat, tetapi ada perasaan aneh yang terlintas di benak Anda, maka jangan abaikan perasaan itu. Insting di dalam hati Anda yang sebenarnya keluar dari lubuk hati terdalam.
Tujuan hidup jangka panjang yang tidak sama
Anda ingin segera punya anak, sementara kekasih tidak. Kalian berbeda agama. Dia tinggal di kota A dan tidak ingin pindah, sementara Anda ingin merasakan tinggal di kota lain. Perbedaan dangkal dapat diatasi, tetapi perbedaan dalam nilai-nilai dasar lebih sulit untuk disatukan. Tanyakan kepada diri sendiri: "Apakah aku akan mau berkompromi dalam perbedaan itu?". Jika jawabannya benar-benar tidak, Anda tidak akan saling cocok.
(ftr)
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar