ML Istri Teman
Cerita Dewasa "ML Istri Teman". Updated kali ini
tentang Cerita Hot "ML Istri Teman". Cerita ini hanya khusus buat
dewasa, anak-anak dilarang menemukan artikel ini.. Hahahahaha.. semoga
saja.. . Penasaran khan????
Berikut Cerita Dewasa "ML Istri Teman":
Aku
sebenarnya tidak tega menagih utang pada kawanku yang satu ini. Namun,
karena keadaanku juga sangat mendesak, aku memberanikan diri dengan
harapan temanku bisa membayar; minimal separuhnya dulu. Sayang sekali,
Darta, kawanku yang baru menikah enam bulan yang lalu ini, tak bisa
membayar barang sedikit pun. Memang aku mengerti keadaannya. Ia menikah
pun karena desakan orang tua Mila, yang kini jadi istrinya. Darta
sendiri, sampai saat ini belum punya pekerjaan.
Karena hari sudah larut, aku tahu diri, segera permisi pada Darta.
"Gua jadi enggak enak nih.."
"Sudahlah Ta. Gua gak apa-apa koq. Gua cuma nyoba aja, barangkali ada," aku menukasnya, takut membuatnya jadi beban pikiran.
"Ma,
gua mau bisikin sesuatu..' tiba-tiba Darta mendekatkan mulutnya ke arah
telingaku. Dan aku benar-benar terkejut, ketika Darta menawarkan
istrinya untuk kutiduri.
"Gila lu.. Sialan.." ucapku.
"Sstt..
Jangan berisik. Gua juga kan ingin balas budi sama elu. Soalnya eu udah
banyak berbuat baik sama gua. Gak ada salahnya kan, kalau kita saling
berbagi kesenangan.." begitulah ucap Darta dengan serius.
Memang
diam-diam sudah sejak lama aku selalu memperhatikan Mila. Bahkan aku pun
memuji Darta, bisa mendapatkan gadis secantik Mila. Selain posturnya
yang tinggi, Mila memiliki kulitnya yang putih dan mulus. Tubuhnya
menggairahkan. Memang selalu terbungkus rapat, dengan baju yang longgar.
Namun aku dapat membayangkan, betapa kenyalnya tubuh Mila.
Baru
melihat wajah dan jemari tangannya pun, aku memang suka langsung
berpantasi; membayangkan Mila jika berada di hadapanku tanpa busana.
Lalu Mila kugumuli dengan sesuka hati. Namun untuk berbuat macam-macam,
rasanya kubuang jauh-jauh. Karena aku sangat tahu, Mila itu orang
baik-baik, dan keturunan orang baik-baik pula. Lihat saja penampilannya,
yang selalu terbungkus sopan dan rapi.
"Lu serius, Ta? Bagaimana dengan Mila? Apa dia mau?" aku pun akhirnya mulai terbuka.
"Kita pasang strategi, donk! Kalau secara langsung, jelas istri gua kagak bakalan mau," jawabnya.
"Gimana caranya?" aku penasaran.
Darta
kembali membisikan lagi rencana gilanya. Aku memang sangat menginginkan
hal itu terjadi. Sudah kubayangkan, betapa nikmatnya bersetubuh dengan
perempuan aduhai seperti Mila.
"Mila..! Mila..! Milaa..!" Darta memanggil istrinya.
Dan tanpa selang waktu lama, Mila ke luar dari dalam kamarnya dengan dandanan yang tetap rapat.
"Ada apa, Bang?" tanya Mila.
"Tolong belikan rokok ke warung..!" kata Darta sambil merogoh uang ribuan ke dalam sakunya.
"Baik, Bang," Mila menerima uang itu, lalu ke luar.
Darta
segera menyuruhku masuk ke dalam kamarnya, seraya masuk ke kolong
ranjang. Aku mau saja, berbaring di tembok dingin, di bawah ranjang.
Lalu Darta ke luar lagi. Pintu kamar, tampak masih terbuka.
Tidak
lama kemudian, terdengar suara Mila yang datang. Mereka bercakap-cakap
di ruang tamu. Dan Darta mengatakan kalau aku sudah pulang, karena ada
ditelepon sama bos-ku. Mila kedengarannya tidak banyak tanya. Dia tak
terlalu mempedulikan kehadiranku. Hingga suara pintu yang dikunci pun,
bisa terdengar dengan jelas..
Sumber; opera
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar