Kehilangan Hasrat Bercinta? Ini Penyebabnya!
Kehilangan Hasrat Bercinta? Ini Penyebabnya!
Menurunnya libido sehingga tak berhasrat lagi melakukan hubungan seks, banyak terjadi pada perempuan. Apa sih penyebabnya?
Kehilangan hasrat untuk berhubungan seks pada perempuan tidaklah permanen. Nantinya beberapa perempuan akan menemukan hasratnya sendiri. Namun ada juga yang memerlukan bantuan ahli medis.
Seperti detikhot kutip dari netdoctor, Rabu (18/11/2009), ada dua faktor penyebab menurunnya libido yaitu, faktor fisik dan faktor psikologi.
Penyebab pada faktor fisik di antaranya pengaruh alkohol, narkoba, sakit diabetes, efek dari obat (terutama obat penenang), hiperprolaktinemia (meningkatnya kadar hormon prolaktin diatas kadar normal) dan kelainan hormon lainnya.
Periode setelah melahirkan juga menjadi faktor hilangnya rasa ingin berhubungan seks. Hal ini terkait dengan perubahan hormonal yang terjadi setelah melahirkan. Setelah melahirkan banyak perempuan yang terlalu lelah untuk berfikir tentang seks. Ada juga yang trauma pada kehamilan sehingga malas untuk berhubungan intim.
Sedangkan untuk faktor psikologis, yang menjadi penyebab kehilangan hasrat untuk berhubungan seks adalah depresi, stres, keletihan, kecemasan, pelecehan seksual atau pemerkosaan pada masa lalu, lesbian, masalah yang serius dengan pasangan dan kondisi hidup yang sulit (misalnya satu atap dengan mertua).
Selain karena faktor fisik dan psikologis yang sudah disebutkan di atas, tak sedikit orang berpikir kalau menopause juga bisa menyebabkan turunnya libido. Pandangan tersebut ternyata tidak tepat.
Menopause tidak menyebakan kehilangan hasrat bercinta. Hal ini memang bertentangan dengan mitos yang ada. Kenyataannya, setelah menopause banyak perempuan yang merasa jauh lebih seksi dan bisa lebih sering mendapatkan orgasme ketika bercinta.
Nah, kini Anda sudah tahu apa saja yang membuat hasrat seks menurun. Jika masalah-masalah di atas belum bisa diatasi, coba kunjungi dokter ahli yang dapat diajak bicara tentang masalah Anda. Apabila perlu dilakukan sejumlah tes, lakoni saja.
Selain dokter, yang jauh lebih penting untuk mengatasi problem seks Anda adalah dukungan dan pengertian dari pasangan.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar